🎱 Resep Kue Bulan Tiong Ciu Pia

KUEBULAN BIJI TERATAI 1. Rebus biji teratai sampai mengembang, masukkan gula, daun pandan, dan garam. 2. Setelah kering, tuang minyak goreng. Aduk dan dinginkan. 3. Masukkan tepung dan susu bubuk. Aduk rata. 4. Timbang adonan isi 25 gram, tutupkan pada kuning telur rebus, lalu bulatkan. 5. Ambil UmatKonghucu Tuban Rayakan Tiong Ciu Pia dengan Sederhana Karena Pandemi Resep Pembaca: Resep Kue Bulan Tanpa Panggang yang Lembut Legit KueBulan/Tiong Ciu Pia Homemade Fresh ada 9 rasa. Rp 35.000. Jakarta Barat wenwen_shop (6) Kue Pia Bulan/Basah. Rp 15.000. Kab. Tegal DNA29 Shop (2) Kue Bulan Fay Kie - Aneka Rasa. Rp 49.000. Kota Tangerang Selatan Kue Bulan Sin Hap Hoat2 (26) Kue Bulan FAY KIE. Rp 46.000. Grosir. Jakarta Barat ChaLiciouzy (137) kue bulan Pia zhong qiu. Piadibuat dari butiran adonan tepung dan air yang diisi ramuan pasir kacang hijau dan gula didalamnya, lalu digepengkan dan dipanggang menjadi bentuk kue. Ini bukan dari semula dibuat untuk merayakan Tiong Ciu, itu adalah bahan suguhan buat sembahyang pada Dewa Petir. Kawankawan dapat menghidangkan tiong ciu pia (kue bulan) hanya dengan menggunakan 20 bahan dan 9 langkah saja. Berikut ini bahan dan cara untuk memasaknya, bikin tiong ciu pia (kue bulan) yuk! Untuk menghidangkan Tiong Ciu Pia (Kue Bulan), gunakan bahan-bahan dan bumbu yang dibutuhkan sebagai berikut: Ambil of Kulit:. Gunakan 250 g of tepung Promoterkini Kue Bulan / Tiong Ciu Pia Ny Lauw Kim Wie" - Coklat. Rp 30.000. Kab. Badung Louyan Sr (1) Kue Bulan Fay Kie - Aneka Rasa. Rp 49.000. Kota Tangerang Selatan Kue Bulan Sin Hap Hoat2 (26) kue bulan ny LAUW kim wie / tiong ciu pia coklat. Rp 18.900. Kota Tangerang Kembang Jaya Pompa (6) NYAM! Malang. Ambiladonan kulit 60 gram dan isi/lotus paste 100 gram dan 1 butir kuning telur asin (optional), terus bungkus. Lumuri tipis-tipis dengan terigu baru dicetak pakai cetakan kue bulan atau cetakan mooncake. LQ9m. Last Updated on 28 October 2022 by Kue bulan 月餅, Yuebing atau Moon cake adalah penganan khas tradisional Tionghoa, yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya. Di Tiongkok, Festival ini dikenal dengan sebutan Zhongqiu Jie 中秋节, sementara di dunia barat atau masyarakat internasional mengenalnya dengan sebutan Mid Autumn Festival. Di Indonesia kue bulan biasanya dikenal dalam dialek Hokkian-nya; Gwee Pia atau Tiong Chiu Pia. Pada dasarnya, kue bulan atau kue pia tradisional berbentuk bulat yang melambangkan persatuan dan keutuhan. Namun seiring perkembangan zaman, varian bentuk lainnya mulai bermunculan, menambah variasi dalam komersialisasi dalam bisnis kue bulan. Sementara karakter huruf mandarin yang tercetak diatas kue bulan bisa bermacam-macam. Namun biasanya huruf 壽 yang bermakna “panjang umur”, atau huruf 團 yang bermakna “persatuan”. Huruf2 ini dicetak dengan cetakan kayu atau plastik yang banyak dijual di pasaran. Kue bulan bermula dari penganan persembahan dan penghormatan pada leluhur di musim gugur, yang biasanya merupakan masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa yang berbasis agrikultural. Perkembangan zaman menjadikan kue bulan berevolusi dari sesajian’ khusus pertengahan musim gugur, menjadi sebuah penganan khas yang diberikan sebagai hadiah, terkait pada perayaan festival musim gugur tadi. A. Kapan Festival Kue Bulan Moon Cake? Mid Autumn Festival, atau Festival Pertengahan Musim Gugur diadakan setiap tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek, yang biasanya jatuh sekitar bulan September atau awal Oktober pada kalender Gregorian. • Kue Bulan Moon Cake 2021 Selasa, 21 September 2021 • Kue Bulan Moon Cake 2022 Sabtu, 10 September 2022 • Kue Bulan Mooncake 2023 Jumat, 29 September 2023 • Kue Bulan Mooncake 2024 Selasa, 17 September 2024 B. Kue bulan biasanya dibedakan atas 1. Menurut cara pembuatan Guangdong, Chaozhou, Beijing, Hongkong, Taiwan. 2. Menurut rasa manis, asin. 3. Menurut isi kuning telur, tausa kacang merah, kacang hijau, buah-buahan. 4. Menurut bahan tepung gandum, tepung terigu, minyak sayur, mentega, gula. Jenis Kue Bulan Moon Cake C. Macam-macam isi Kue Bulan 1. 莲蓉月饼 Lián róng yuèbǐng; Lotus paste mooncake. 2. 豆沙月饼 dòushā yuèbǐng; Red bean mooncake. 3. 冰皮月饼 bīng pí yuèbǐng; Snowy mooncake. 4. 五仁月饼 wǔ rén yuèbǐng; Five nuts mooncake. 5. 蛋黄月饼 dànhuáng yuèbǐng; Egg yoke mooncake. 6. 鲜肉月饼 xiān ròu yuèbǐng; Pork mooncake. 7. 酥皮月饼 sū pí yuèbǐng; Flaky mooncake. D. Sejarah Festival Zhongciu Jie / Mid Autumn Festival Zhu Yuan Zhang, pendiri dinasti Ming 1368-1644 M Beberapa legenda mengemukakan bahwa kue bulan berasal dari Dinasti Ming, yang dikaitkan dengan pemberontakan heroik Zhu Yuan Zhang memimpin para petani Han melawan pemerintah Mongol. Pada saat itu rakyat Han menentang pemerintahan Mongol dari Dinasti Yuan, dan para pemberontak yang dipimpin sendiri oleh Zhu Yuan Zhang, merencanakan untuk mengambil alih pemerintahan. Zhu Yuan Zhang bingung memikirkan bagaimana cara menyatukan rakyat untuk memberontak pada hari yang sama tanpa diketahui oleh pemerintah Mongol. Salah seorang penasehat terpercaya beliau akhirnya menemukan sebuah ide. Sebuah berita disebarkan bahwa akan ada bencana besar yang akan menimpa negeri Tiongkok dan hanya dengan memakan kue bulan yang dibagikan oleh para pemberontak dapat mencegah bencana tersebut. Kue bulan tersebut hanya dibagikan kepada rakyat Han, yang akan menemukan pesan “Revolusi pada tanggal 15 bulan 8” pada saat membukanya. Karena pemberitahuan itu, rakyat bersama-sama melakukan aksi pada tanggal yang ditentukan untuk menggulingkan Dinasti Yuan. Dan sejak saat itu kue bulan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perayaan pertengahan Musim Gugur. Namun sebenarnya, kue bulan telah tercatat dalam sejarah paling awal pada zaman Dinasti Song 960-1279. Dari sini, kue bulan dipastikan telah populer dan eksis jauh sebelum Dinasti Ming 1368-1644 berdiri. *Adapun asal usul yang lain dari perayaan festival Kue Bulan yang jatuh setiap tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek adalah konon berasal dari cerita Chang E Terbang ke Bulan. E. Tradisi Festival Zhongjiu Jie / Mid Autumn Festival Nampak suasana Festival Lampion dalam menyemarakkan Perayaan Zhongjiu 1 Tradisi perayaan Zhongjiu ini dalam aktualisasi kegiatannya selalu dilengkapi atribut seni budaya Tionghoa seperti hiasan lampion. Makanya perayaan Zhongjiu ini sering juga disebut perayaan lentera, karena atribut yang paling menonjol dalam penyambutan bulan purnama adalah Lampion. Pada malam festival, lampion-lampion akan dinyalakan, sehingga lampu akan tampak menawan dan mempunyai suatu keindahan tersendiri. Kini lampion ini telah berkembang hingga dalam berbagai bentuk dan ukuran raksasa memberikan tontonan keindahan tersendiri. Sosok Dewi Bulan yang diilustrasikan dalam perayaan kue bulan di suatu kelenteng 2 Bagi kalangan muda-mudi, perayaan festival Zhongjiu punya arti khusus bagi mereka. Banyak orang percaya, di bulan terdapat seorang tua yang bernama Yue Lao. Orang tua ini punya tugas merangkap jodoh manusia. Maka Festival Zhongjiu juga disebut lambang perjodohan. Tanggal 15 bulan 8 Imlek ini biasanya menjadi malam istimewa bagi Yue Lao 月下老人; Yue Xia Lao Ren, atau dikenal sebagai Dewa Jodoh. Karena urusan perjodohan yang tak kunjung habis dari muda-mudi yang bersembahyang di kelenteng misalnya; doa mereka pasti tidak lepas dari harapan memperoleh pasangan yang sesuai dengan idaman. 3 Di Tiongkok sendiri terdapat tradisi pada saat malam Zhongjiu; yakni dimana para muda/i, baik mereka-mereka yang masih single, sudah memiliki pasangan, atau bahkan yang sudah berkeluarga, datang berkunjung ke kelenteng lokal. Mereka biasanya menulis doa atau harapan pada bilah papan kecil atau selembar kertas merah, lalu digantung diatas pohon jodoh. Sembahyang dalam memperingati hari Tiong Chiu sendiri diselenggarakan setiap tanggal 15 bulan 8 Imlek secara religius sebagai pernyataan syukur kepada Malaikat Bumi Thu Ti Kung – Hok Tek Cin Sin. Penyambutan di saat bulan purnama di pertengahan musim gugur di belahan bumi Utara. Saat itu cuaca baik dan bulan nampak sangat cemerlang. Para petani sibuk dan gembira karena berada di tengah musim panen. Maka musim itu diperingati sebagai saat-saat yang penuh berkah Tuhan Yang Maha Esa lewat bumi yang menghasilkan berbagai hasil bumi, sehingga malaikat Bumilah disembahyangi, terutama bagi Negara agraris yang memiliki 4 musim seperti Tiongkok. Post navigation Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tionghoa di sepanjang masa merupakan pemasyarakatan petani pemuja rembulan. Setelah jerih payah menggarap ladangnya di bawah terik matahari, sewaktu santai beristirahat di waktu malam bulan purnama, sering mengenangkan sanak famili maupun kampung halaman asal mereka yang berada di kejauhan, dengan demikian juga sering menitipkan harapan-harapan mereka kepada rembulan, supaya diberkahi kebahagiaan dalam percintaan, kerukunan serumah tangga, keberuntungan panen yang berlimpah, banyak rejeki, banyak anak dan keturunan. Berdasarkan irama peredaran bulan pun menjadikan kalender Imlik matahari yang sudah pasti timbul setiap hari, mereka harus menunggu tibanya waktu bulan purnama. Demikianlah timbul adat persembahan pada langit pada setiap bulan baru tanggal 1 dan bulan purnama tanggal 15 selama itu tulus bersembahyang pada langit, tak sia-sia diberkahi turun hujan yang cukup menyuburkan pertanian, sehingga menghasilkan panen yang berlimpah, pantas mereka lebih memuja kemurahan hati Dewi Rembulan. Rembulan yang kebetulan juga tampaknya jauh lebih besar dan terang sewaktu panen, sebelum mereka mengerti itu sekedar fenomena alam dimana bulan sedang mendekati bumi di musim rontok, dianggap pertanda bekal kemakmuran, ini menambahkan perasaan sukur dan riang gembira dibawah bulan purnama, sehingga perlu dirayakan secara besar-besaran yang menjadikan tradisi Tiong Ciu, yang sekarang disebut Festival Bulan. Tiong artinya bertepatan, ciu adalah panen, yang jatuh pada bulan purnama pada tanggal 15 bulan ke-8 Imlik. Karena masa panen di musim rontok, sehingga tiong ciu pada umumnya diartikan "dipertengahan musim rontok" .Adat rakyat jelata merayakan panen ini kemudian menjadi upacara para raja bersembahyang pada Dewi Rembulan di malam Tiong Ciu. Sejauh 3000 tahun lalu, Maharaja Dinasti Zhou membawa seluruh keluarga dan pejabat tingginya menyuguhi kue basah, semangka dan labu kuning kepada Dewi Rembulan, upacara begini diteruskan dari dinasti ke festival Tionghoa tidak ketinggalan satu makanan khas yang sudah menjadi ketentuannya. Ada 3 perayaan besar Tionghoa dalam setahun Imlik, pertama-tama makan ronde pada hari raya Cap-go-meh, keduanya makan bacang pada hari raya Peh-cun, dan ketiganya, yang ini Tiong Ciu dirayakan dengan kue pada malam ini kita makan saja kue bulan, Tiong Ciu Pia. Sabar, letakkan dahulu kue itu diatas meja, masih ada ceritanya. Terlalu banyak penafsiran asal muasal Tiong Ciu Pia, sehingga menarik perhatian sejarahwan Tiongkok jaman sekarang untuk meluruskan riwayatnya, sedemikian pun juga bukan satu hal yang mudah memastikan cerita mana yang benar dan mana yang kurang bisa dipercaya. Satu hal yang pasti, kue bulan itu bukan merupakan makanan semula dalam masyarakat petani ribuan tahun lalu, karena kue atau pia itu adalah hasil impor dikemudian umbi talas atau bentul itulah yang asli dari semulanya, sekitar 3000 tahun lalu, sewaktu petani berpanen gandum juga pada saat itu sedang membuahnya talas dan bentul dirawa-rawa, yang siap untuk diambil begitu saja, selain menjadikan bahan pangan tambahan bagi mereka, juga bisa diolah menjadi berbagai hidangan kue-kue pedesaan di musim itu. Bersama makan buah umbi ini juga, tidak lepas dibumbui kepercayaan dan cerita sejarah yang bersangkutan dengan Tiong di permulaan abad pertama Masehi, Tionghoa Han sedang hancur lebur dalam kekuasaan para panglima perang, diantaranya ada gerombolan Wang Mang yang hampir memusnahkan Dinasti Han yang pernah jaya itu. Dari sisa-sisa bangsawan Han yang sedang berlarian, muncul seorang keturunan raja yang berdiri mempertahankannya dan menentang serangan pasukan Wang Mang di utaranya sungai Yellow River di Shandong, namun pasukan Liu Xiu ini tidak mengimbangi kekuatan Wang Mang, dan dikepojokan di suatu kaki gunung. Sudah terkepung dan kehabisan makanan, sekarang menghadapi Wang Mang yang serentak hendak memusnahkan mereka dengan serangan bumi hangus, membakar hutan disekitarnya. 1 2 3 4 Lihat Humaniora Selengkapnya

resep kue bulan tiong ciu pia